Baru-baru ini, pasar Aset Kripto kembali menjadi fokus perhatian. Menurut data terbaru dari platform analisis data Blockchain Lookonchain, hacker yang pernah menyerang protokol Infini kembali melakukan aksi besar. Hacker ini menjual 1771 koin Ether (ETH) dengan harga masing-masing 4202 dolar, berhasil mencairkan sekitar 7,44 juta dolar.
Tindakan ini memicu diskusi luas di pasar. Melihat kembali pada 24 Februari tahun ini, Infini mengalami insiden keamanan yang serius, di mana penyerang berhasil mencuri aset kripto senilai 49,5 juta dolar. Setelah itu, hacker ini dengan cepat mengubah dana yang diperoleh menjadi 17.696 ETH, di mana harga pembelian setiap ETH pada saat itu adalah 2.798 dolar.
Seiring dengan terus meningkatnya harga Ethereum, hacker mulai secara bertahap merealisasikan keuntungan. Pada 17 Juli, penyerang menjual 1770 koin ETH dengan harga masing-masing 3321 dolar, menguangkan sekitar 5,88 juta dolar. Sementara itu, mereka juga memindahkan 4501 koin ETH ke platform pencampur anonim Tornado Cash, berusaha menyembunyikan aliran dana.
Penjualan besar-besaran kali ini semakin menyoroti kemampuan penyerang dalam menilai pergerakan pasar ETH, seolah-olah berusaha memaksimalkan hasil ilegalnya. Diketahui, setelah transaksi ini, penyerang masih memiliki 9154 ETH, yang menurut harga pasar saat ini bernilai sekitar 38,85 juta dolar.
Serangkaian operasi ini tidak hanya mengungkapkan adanya celah dalam perlindungan keamanan ekosistem Aset Kripto, tetapi juga membunyikan alarm bagi para investor. Dengan harga Ethereum berfluktuasi di tingkat tinggi, pasar secara umum khawatir akan kemungkinan terjadinya pengambilan keuntungan secara besar-besaran. Begitu investor menyadari bahwa momentum kenaikan harga melemah, hal ini dapat memicu gelombang penjualan baru.
Oleh karena itu, para ahli industri menyerukan kepada para investor untuk selalu waspada dan mengikuti keamanan aset serta perkembangan pasar. Sementara itu, platform perdagangan besar dan pihak proyek juga harus memperkuat langkah-langkah keamanan untuk mencegah terulangnya peristiwa serangan serupa.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto kembali menjadi fokus perhatian. Menurut data terbaru dari platform analisis data Blockchain Lookonchain, hacker yang pernah menyerang protokol Infini kembali melakukan aksi besar. Hacker ini menjual 1771 koin Ether (ETH) dengan harga masing-masing 4202 dolar, berhasil mencairkan sekitar 7,44 juta dolar.
Tindakan ini memicu diskusi luas di pasar. Melihat kembali pada 24 Februari tahun ini, Infini mengalami insiden keamanan yang serius, di mana penyerang berhasil mencuri aset kripto senilai 49,5 juta dolar. Setelah itu, hacker ini dengan cepat mengubah dana yang diperoleh menjadi 17.696 ETH, di mana harga pembelian setiap ETH pada saat itu adalah 2.798 dolar.
Seiring dengan terus meningkatnya harga Ethereum, hacker mulai secara bertahap merealisasikan keuntungan. Pada 17 Juli, penyerang menjual 1770 koin ETH dengan harga masing-masing 3321 dolar, menguangkan sekitar 5,88 juta dolar. Sementara itu, mereka juga memindahkan 4501 koin ETH ke platform pencampur anonim Tornado Cash, berusaha menyembunyikan aliran dana.
Penjualan besar-besaran kali ini semakin menyoroti kemampuan penyerang dalam menilai pergerakan pasar ETH, seolah-olah berusaha memaksimalkan hasil ilegalnya. Diketahui, setelah transaksi ini, penyerang masih memiliki 9154 ETH, yang menurut harga pasar saat ini bernilai sekitar 38,85 juta dolar.
Serangkaian operasi ini tidak hanya mengungkapkan adanya celah dalam perlindungan keamanan ekosistem Aset Kripto, tetapi juga membunyikan alarm bagi para investor. Dengan harga Ethereum berfluktuasi di tingkat tinggi, pasar secara umum khawatir akan kemungkinan terjadinya pengambilan keuntungan secara besar-besaran. Begitu investor menyadari bahwa momentum kenaikan harga melemah, hal ini dapat memicu gelombang penjualan baru.
Oleh karena itu, para ahli industri menyerukan kepada para investor untuk selalu waspada dan mengikuti keamanan aset serta perkembangan pasar. Sementara itu, platform perdagangan besar dan pihak proyek juga harus memperkuat langkah-langkah keamanan untuk mencegah terulangnya peristiwa serangan serupa.