Baru-baru ini, industri Aset Kripto menyambut sebuah titik balik yang penting. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan perusahaan Ripple akhirnya mencapai Konsensus setelah perjuangan hukum yang panjang. Kedua belah pihak setuju untuk mencabut banding di Pengadilan Banding Sirkuit Kedua, yang menandai akhir dari kasus litigasi Aset Kripto yang sangat diperhatikan ini.

Menurut permohonan pencabutan bersama yang terbaru, SEC dan Ripple akan masing-masing menanggung biaya hukum yang relevan. Keputusan ini pada dasarnya mengonfirmasi bahwa putusan pengadilan distrik yang dibuat oleh Hakim Torres pada Juli 2023 akan menjadi putusan akhir. Putusan tersebut menyatakan bahwa perdagangan XRP di pasar sekunder tidak merupakan sekuritas, tetapi penjualan XRP oleh Ripple kepada investor institusi dianggap sebagai penjualan sekuritas yang ilegal.

Hasil ini memiliki dampak langsung pada industri Aset Kripto. Setelah berita diumumkan, kinerja pasar XRP segera menunjukkan reaksi positif, dengan harganya naik cepat dari 3,04 dolar menjadi 3,29 dolar, dengan kenaikan lebih dari 7%.

Akhir dari kasus gugatan ini tidak hanya memberikan kejelasan bagi Ripple dan pemegang XRP, tetapi juga memberikan referensi hukum penting bagi seluruh industri Aset Kripto. Ini mungkin akan mempengaruhi penilaian regulator di masa depan terhadap koin Aset Kripto lainnya, serta bagaimana menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan investor.

Dengan berakhirnya kasus yang bersejarah ini, banyak pihak di industri percaya bahwa ini dapat mendorong lebih banyak investor institusi untuk memasuki pasar Aset Kripto, sekaligus dapat mendorong penyusunan kerangka regulasi yang lebih jelas. Namun, masih ada pandangan yang berpendapat bahwa meskipun kasus ini memberikan tingkat kejelasan tertentu bagi industri, status hukum Aset Kripto masih tetap tidak pasti dalam banyak aspek, dan di masa depan mungkin akan menghadapi tantangan dan peluang baru.