Manajemen Risiko: Cara Bertahan Platform Perdagangan Mata Uang Digital

Istilah risiko berasal dari bahasa Italia, yang pada awalnya merujuk pada bahaya objektif di alam. Dalam masyarakat modern, risiko lebih banyak tergantung pada pilihan kita, bukan takdir.

Sejarawan keuangan Peter Burns pernah menunjukkan bahwa kebangkitan dan kejatuhan perusahaan, fluktuasi pasar saham, perang, dan resesi ekonomi selalu datang secara tiba-tiba ketika orang-orang tidak siap, tetapi selalu terjadi berulang kali.

Sebagai inti dari pasar Uang Digital, platform mengintegrasikan berbagai fungsi seperti pengelolaan aset, pencocokan perdagangan, dan penyelesaian, sehingga dapat dianggap sebagai pusat keuangan super. Manajemen Risiko adalah salah satu elemen kunci. Namun, kesadaran akan Manajemen Risiko di industri ini umumnya masih kurang, yang mengakibatkan terjadinya insiden seperti pencurian koin di bursa. Bagaimana menyempurnakan sistem Manajemen Risiko menjadi isu penting yang diperhatikan oleh industri.

Risiko Multidimensional

Pasar Uang Digital menghadapi berbagai risiko. Risiko sistemik yang disebabkan oleh perubahan kebijakan adalah yang paling besar dan paling sulit dihadapi. Apa yang dapat dikendalikan oleh para pelaku pasar adalah risiko non-sistemik, termasuk risiko teknologi, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko kepercayaan, dan risiko moral.

Departemen manajemen risiko terkait erat dengan berbagai aspek bursa. Seorang profesional berpengalaman di industri menyatakan bahwa posisi departemen manajemen risiko cukup tinggi, selalu memantau likuiditas, arbitrase, proyek risiko akun yang tidak normal, dan menjaga kontak erat dengan semua departemen.

Namun, tahap pengembangan yang cepat sering kali akan membatasi kecepatan perkembangan. Seorang eksekutif dari platform perdagangan tertentu berpendapat bahwa saat ini banyak platform kecil dan menengah masih perlu meningkatkan kesadaran manajemen risikonya. Eksekutif dari platform layanan keuangan digital lainnya juga menyatakan pandangan serupa, berpendapat bahwa industri secara umum kekurangan manajemen risiko pada tingkat fisik, sistem, dan tata kelola.

Untuk memasuki pasar mainstream, platform perdagangan harus menangani masalah manajemen risiko dengan baik.

Keamanan Aset adalah Kunci

Pada tahun 2019, total nilai aset yang dicuri dari platform perdagangan mata uang digital mencapai 283 juta dolar AS. Bagaimana cara memastikan keamanan aset tetap menjadi fokus perhatian industri.

Banyak bursa telah mengambil langkah-langkah ketat seperti audit keuangan, pemantauan waktu nyata, pemisahan dompet dingin dan panas, serta mendirikan dana perlindungan pengguna. Beberapa platform fokus pada rekonsiliasi waktu nyata dan massal, melacak alamat blockchain, dan memperkuat pendidikan manajemen risiko pengguna.

Menggunakan layanan kustodian pihak ketiga dan membeli asuransi adalah cara efektif untuk meningkatkan keamanan aset. Selain itu, platform juga dapat memilih untuk transparan dan menerima pengawasan dari industri untuk mencegah tindakan buruk.

Kepatuhan adalah yang terpenting

Secara aktif menyambut regulasi dan menjalankan bisnis yang sesuai adalah syarat penting untuk mengurangi risiko kebijakan dan hukum. Saat ini, banyak platform terkemuka telah membangun sistem manajemen risiko kepatuhan yang mencakup sebelum, selama, dan setelah.

Langkah-langkah spesifik termasuk: membangun sistem KYC/AML yang distandarisasi, mengajukan lisensi terkait, bekerja sama dengan perusahaan yang mematuhi aturan, mendirikan departemen kepatuhan khusus, dan lain-lain.

Teknologi adalah penghalang keamanan

Masalah keamanan teknologi adalah masalah manajemen risiko yang paling umum di platform perdagangan. Bahkan platform teratas pun sulit terhindar dari serangan DDoS dan sejenisnya.

Banyak platform telah membangun sistem manajemen risiko teknologi yang lengkap, termasuk pemantauan kuantitatif, lindung nilai otomatis, manajemen risiko big data, pemantauan waktu nyata, dan deteksi cerdas AI.

Manajemen Internal Tidak Boleh Diabaikan

Manajemen Risiko internal juga penting. Sebagian besar kejadian keamanan berasal dari kolusi internal dan eksternal atau peretasan yang berlarut-larut.

Langkah utama termasuk: menstandarkan proses, memperjelas pembagian tugas, pengelolaan wewenang yang ketat, audit berkala, dll. Beberapa platform juga akan melakukan "penegakan hukum pancing" internal, atau menerapkan "model kepercayaan nol".

Mengacu pada Pengalaman Keuangan Tradisional

Persyaratan manajemen risiko di pasar uang digital mungkin lebih tinggi. Para profesional di industri menyarankan untuk mempelajari sistem kredit tradisional, menggunakan informasi di blockchain untuk membangun indikator manajemen risiko.

Tata industri yang ideal adalah pemisahan antara perdagangan dan aset, di mana berbagai pihak bertanggung jawab untuk pencocokan perdagangan, kliring, penyelesaian, dan kustodian.

Manajemen Risiko masih memiliki ruang untuk ditingkatkan. Penelitian menunjukkan bahwa bursa rata-rata hanya mengalokasikan 17% anggaran untuk operasi keamanan. Mengingat potensi pertumbuhan industri, platform harus meningkatkan investasi untuk menyempurnakan sistem manajemen risiko.

Manajemen Risiko yang diinvestasikan dapat dianggap sebagai biaya peluang. Semakin besar perhatian perusahaan terhadap manfaat jangka panjang, semakin mereka akan memperhatikan keamanan aset klien. Menemukan titik keseimbangan antara Manajemen Risiko dan pengembangan bisnis adalah masalah yang perlu segera diselesaikan oleh platform.